Berprasangkalah Yang Positif kepada Allah SWT, Allah Bersama Kita
Berprasangka
baik adala suatu keharusan yang harus kita lakukan terhadap Alaah SWT, Sebab Allah
SWT mengingatkan Kepada hambanya Untuk selalu berprasangka baik kepada-Nya.
Allah SWT mengingatkan hamba selalu
berprasangka baik kepada-Nya.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَال : قَال النَّبي صلَّى اللهُ عليه وسلم : يَقُوْلُ اللهُ تعَالى : أنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي ، وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي فِى نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِى نَفْسِى وَاِنْ ذَكَرنِى فِى مَلأ ذَكَرْتُهُ فِى ملأ خَيْرِ مِنْهُمْ وَاِنْ تَقَرَّبَ اِلَىَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ اِلَيْهِ بَاعًا وَاِنْ أَتَانِى يَمِشِي اَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً ( رواه البخرري ، رقم ٧٤٠٥ ومسلم رقم ٢٥٧٥ )
Dari Abu Hurairah RA, dia berkata,”Rasulullah SAW bersabda,’Sesungguhnya Allah Berfirman : "Aku sesuai prasangka hambaku pada-Ku dan Aku bersamanya apabila ia memohon kepada Ku, jika ia mengingatku dalam kesendirian , aku mengingatnya dalam kesendirianku, jika ia mengingatku dalam keramaian, aku mengingatnya dalam keramaian yang lebih baik dari pada keramaiannya, jika ia mendekat kepada ku sejengkal, aku akan mendekat kepadanya sehasta, jika ia mendekat kepadaku sehasta aku akan mendekat kepadanya sedepa. jika ia datang kepadaku dengan berjalan, aku akan datang kepadanya dengan berlari " (HR Bukhori dan Muslim)
Ibnu Atha'illah dalam kitab Hikam mengungkapkan bahwa siapa yang ingin mengetahui kedudukannya di sisi Allah, maka lihatlah seberapa tinggi kedudukan Allah dalam hatinya. Demikian pula, siapa yang ingin mengetahui seberapa dekat Allah dengan dirinya, maka lihatlah seberapa dekat Allah dengan hatinya.
Dalam hadits
ini tersirat sebuah ajakan dari Rasulullah SAW agar kita berusaha selalu dekat
dengan Allah SWT, berbaik sangka (husnudzan) dan tidak berburuk sangka
(su'udzhan) kepada-Nya. Karena Allah SWT "berbuat" sesuai prasangka
hamba-Nya. Bila seorang hamba berprasan]gka bahwa Allah itu jauh, maka Allah
pun akan "menjauh", sebaliknya bila ia berprasangka bahwa Allah itu
dekat, maka Allah pun akan "mendekat" kepadanya.
Lewat hadits
ini Rasulullah SAW pun mengajarkan umatnya untuk selalu berpikir positif dalam
segala hal. Karena semua kejadian, apa pun itu, berada sepenuhnya dalam
genggaman Allah SWT dan terjadi karena seizin-Nya. Dengan berpikir positif,
seseorang akan mampu menyikapi setiap kejadian dengan cara terbaik.
Selain itu, ia
pun akan mampu menghadapi hidup dengan optimis. Betapa tidak, ia dekat dengan
Allah Dzat Penguasa yang ada. Karena itu, Rasulullah SAW mengungkapkan bahwa
orang beriman itu tidak pernah rugi, diberi nikmat dia bersyukur. Syukur adalah
kebaikan bagi dirinya, diberi ujian dia bersabar, dan sabar adalah kebaikan
bagi dirinya.
Hakikatnya
Allah tidak pernah membuat jarak dengan manusia. Manusia sendiri yang membuat
jarak dengan Allah. Demikian pula, Allah tidak pernah menghambat manusia untuk
sukses, tapi manusia sendiri yang menghalangi diirnya untuk sukses. Kunci dari
semua itu adalah pikirannya. Manusia adalah bentukan pikirannya. Tak heran bila
Norman Vincent Peale mengatakan, "You are what you think!"; Anda
adalah apa yang Anda pikiran.
- Prasangka baik
- pikiran positif
- prasanka Baik Kepada Allah
- Prasangka seorang hamba kepada Allah
0 Response to "Berprasangkalah Yang Positif kepada Allah SWT, Allah Bersama Kita"
Post a Comment