Dosa Meninggalkan Puasa Wajib || Dosa Dosa Besar
Wednesday, June 16, 2021
Add Comment
Puasa wajib dilakukan setahun sekali selama sebulan penuh, yaitu di bulan Ramadhan. Saat bulan Ramadhan seluruh umat Islam berpuasa. Walaupun ada juga yang tidak puasa. Yang tidak puasa ada yang berbuka secara sembunyi-sembunyi di rumahnya, mereka takut dan malu kalau ketahuan orang lain. Tetapi ada juga yang berani makan terang-terangan di jalan. Lihatlah ke rumah makan ketika bulan ramadhan, kita bisa melihat ada kaki orang yang asyik makan. Yah, badannya sih terhalang, tapi kakinya terlihat. Kata Nabi saw, ”Barangsiapa yang berbuka sehari saja di bulan
Ramadhan dengan sengaja dan tanpa ‘udzur, maka tidak akan dapat dibayar dengan puasa setahun penuh.” Sahabat Ibnu Abbas, anak paman Nabi saw berkata, "Ikatan Islam dan dasar agama ada tiga: syahadat, shalat dan puasa Ramadhan. Barangsiapa yang meninggalkan salah satunya, maka telah kafir.” Na'udzu billahi min dzalik.
Perhatikan bahwa pondasi atau tiang Islam diantaranya ialah puasa Ramadhan. Apabila sebuah bangunan kekurangan tiang penyangga, apakah yang akan terjadi? Pasti roboh. Bangunan tersebut akan ambruk. Demikian pula dengan Islam, bila seseorang beragama Islam, tertera di KTP-nya Islam, namun tidak melaksanakan puasa wajib, maka keislamannya jadi hancur. Artinya, orang tersebut sudah bukan Islam lagi. Perhatikan firman Allah tentang kewajiban berpuasa berikut.
ÙŠَا Ø£َÙŠُّÙ‡َا الَّØ°ِينَ آمَÙ†ُوا Ùƒُتِبَ عَÙ„َÙŠْÙƒُÙ…ُ الصِّÙŠَامُ ÙƒَÙ…َا Ùƒُتِبَ عَÙ„َÙ‰ الَّØ°ِينَ Ù…ِÙ†ْ Ù‚َبْÙ„ِÙƒُÙ…ْ Ù„َعَÙ„َّÙƒُÙ…ْ تَتَّÙ‚ُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka jika diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain.” (QS. Al-Baqarah :183-184).
Kalau kamu beriman, tentu kamu mau berpuasa. Apakah kamu percaya akan adanya Allah yang Maha Menciptakan, mengurus dan memberi rezeki kepada para makhluk-Nya, serta mempunyai asma al-husna? Apakah kamu percaya akan adanya para malaikat, termasuk Malaikat Raqib dan Atid yang mencatat amal baik dan amal burukmu? Apakah kamu percaya kepada para nabi, terutama nabi terakhir, Nabi Muhammad yang menyebarkan Islam dari satu titik di Mekah menuju penjuru dunia melalui sahabat dan umatnya yang setia? Apakah kamu percaya kepada kitab-kitab Allah, terutama AlQur'an yang merupakan wahyu Allah, pemandu kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat? Apakah kamu percaya dengan akan datangnya hari kiamat, baik kiamat kecil berupa kematian maupun kiamat besar plus segala peristiwa yang terjadi setelahnya seperti kebangkitan, alam mahsyar, hisab, shirath, surga dan neraka? Apakah kamu percaya dengan takdir baik dan buruk dan kamu boleh memilih takdirmu apakah meniti jalan keimanan sehingga berujung di surga atau menapaki jalan kekufuran sehingga berujung di jurang neraka? Kalau kamu percaya ini semua dengan keyakinan yang mantap dan tak tergoyahkan, insya Allah kamu akan berpuasa, siap menahan lapar dan dahaga, mengendalikan nafsu, dari terbit fajar sampai waktu maghrib.
Apa sulitnya puasa kalau kita mengimani bahwa dengan berpuasa, kita berpeluang untuk tidak merasa haus dan lapar saat di hari kiamat. Dengan puasa kita akan mendapatkan kebahagiaan pada saat berbuka dan saat berjumpa dengan Allah yang Mahakuasa. Puasalah supaya kamu bahagia!
Puasa merupakan tameng untuk menolak siksa Allah. Dalam hadits qudsi disebutkan, "Satu kebajikan dilipatgandakan menjadi sepuluh dan akan Kutambah lagi. Dan kejahatan hanya dibalas sepadan. Sedangkan puasa untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya. Puasa itu penghalang dan perisai dari siksa Allah sebagaimana tameng melindungi seseorang dari tebasan pedang." (HR. Al-Baghawi).
Begitu istimewanya puasa, sehingga orang yang sedang puasa tidak mengotori puasanya dengan perkataan maupun perbuatan yang tidak terpuji dan dapat menghilangkan pahala puasanya. "Semua amal perbuatan manusia untuk dirinya sendiri, kecuali puasa. Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku, dan karena itu Akulah yang langsung membalasnya. Puasa itu ibarat perisai. Saat melaksanakan puasa, janganlah orang yang puasa mengucapkan kata-kata kotor tidak sopan, tidak enak didengar, dan jangan pula ribut hingar bingar. Jika ada orang yang memaki dan mengajaknya berkelahi, hendaknya katakan kepadanya, "Aku sedang puasa." (HR. Bukhari, Muslim, Nasai dan Ibnu Hibban).
Puasa merupakan jihad akbar, karena memerangi hawa nafsu. Di surga ada pintu khusus untuk orang-orang yang ahli puasa dan ditutup untuk selainnya. “Sesungguhnya di surga ada pintu bernama Ar-Royyan tempat masuknya orang-orang yang berpuasa pada hari kiamat. Seorangpun tidak dapat masuk dari pintu tersebut kecuali mereka. Dikatakan,"Manakah orang-orang yang berpuasa?” Mereka bangkit, dan tidak akan memasuki pintu tersebut selain mereka. Bila mereka telah memasukinya, maka pintu itu ditutup rapat-rapat.” (HR. Bukhari dan Muslim).
0 Response to "Dosa Meninggalkan Puasa Wajib || Dosa Dosa Besar"
Post a Comment