Umar dan Janda Tua
KANG_GHOFUR
Umar dan Janda Tua
Pada suatu malam, Khalifah Umar
bersama Aslam mengunjungi kampung yang
terpencil. Khalifah terperanjat mendengar seorang gadis kecil menangis. Mereka segera bergegas mendekati asal
suara itu. Setelah dekat, Umar melihat seorang
perempuan tua tengah memanaskan panci di atas tungku api, sambil mengaduk-aduk isi panci dengan
sendok kayu yang panjang.
Umar pun menanyakan perihal
anaknya yang menangis
itu. Ibu tersebut
menjawab, “Aku memasak
batu-batu ini untuk menghibur anakku.
Inilah kejahatan Khalifah
Umar bin Khattab.
Ia tidak mau melihat rakyatnya yang sengsara Sungguh
kejam! Sejak dari pagi kami belum makan.
Anakku pun kusuruh
berpuasa, dengan harapan
ketika waktu berbuka
kami mendapat rejeki.
Namun, ternyata tidak.
Anakku terpaksa tidur
dengan perut kosong.
Aku mengumpulkan batu-batu
kecil dan memasaknya
untuk membohongi anakku, dengan harapan ia akan tertidur.
Ternyata tidak, mungkin karena lapar, ia bangun
dan menangis minta
makan.”
Mendengar keluhan si Ibu, dengan air mata berlinang
Khalifah Umar bangkit dan
mengajak Aslam cepat-cepat pulang ke Madinah. Tanpa istirahat lagi, Umar segera memikul gandum di
punggungnya untuk diberikan kepada janda tua yang sengsara
itu.
Ketika sampai di tempat,
Khalifah Umar meletakkan karung berisi gandum
dan beberapa liter minyak samin ke tanah, kemudian memasaknya. Setelah masak Khalifah Umar meminta Si Ibu
membangunkan anaknya. Wanita itu berkata, “Terima
kasih, semoga Allah membalas perbuatanmu.”
Sebelum pergi Khalifah Umar
menyuruh si Ibu untuk datang menemui Khalifah
Umar, karena Khalifah akan memberikan haknya sebagai penerima santunan
negara.
Esok harinya wanita itu pergi menemui Khalifah Umar bin Khattab
R.A. Tatkala wanita tersebut bertemu
dengan sang Khalifah, betapa terkejutnya dia.
Tak dinyana Khalifah Umar adalah orang yang memanggulkan dan memasak- kan gandum tadi malam.
0 Response to "Umar dan Janda Tua"
Post a Comment