Khutbah Jum'at: Meraih Keutamaan Ibadah di Sisa bulan Muharram
![]() |
Sumber Gambar : https://images.app.goo.gl/srRkN |
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي هَدَانَا لِطَرِيْقِهِ
الْقَوِيْمِ، وَفَقَّهَنَا فِي دِيْنِهِ الْمُسْتَقِيْمِ. أَشْهَدُ أَنْ لَا
إِلٰهَ إلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ شَهَادَةً تُوَصِّلُنَا إِلىَ
جَنَّاتِ النَّعِيْمِ، وَتَكُوْنُ سَبَبًا لِلنَّظْرِ إِلَى وَجْهِهِ الْكَرِيْمِ.
وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
السَّيِّدُ السَّنَدُ الْعَظِيْمُ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أُوْلِى الْفَضْلِ الْجَسِيْمِ. أَمَّا
بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ الْكَرِيْمِ، فَإِنِّي أُوْصِيكُمْ بِتَقْوَى اللَّهِ
الْحَكِيْمِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ: وَمَا خَلَقْتُ
الْجِنَّ وَالْأِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah
Puji syukur alhamdulillahi rabbil alamin, atas
segala nikmat dan karunia yang telah diberikan kepada kita semua. Dia yang
menjadikan Muharram sebagai bulan penuh berkah dan kemuliaan, sehingga menjadi
pintu rahmat bagi hamba-hamba-Nya. Maka hanya kepada-Nya kita memohon taufik
dan hidayah, agar kita semua bisa senantiasa istiqamah berada di jalan yang
diridai oleh-Nya.
Shalawat dan salam mari kita haturkan kepada
junjungan kita, Nabi Muhammad saw, allahumma shalli wa sallim ‘ala Sayyidina
Muhammad wa ‘ala alih wa shahbih, sang penunjuk jalan di tengah gelapnya zaman
dan pembawa ajaran yang menghidupkan hati serta membimbing jiwa menuju Tuhan.
Semoga kita semua berada di dalam golongan yang mendapatkan syafaat darinya
kelak di hari kiamat. Amin ya rabbal alamin.
Selanjutnya, sudah menjadi kewajiban bagi kami
selaku khatib, untuk senantiasa mengajak dan mengingatkan kepada diri sendiri
dan semua jamaah shalat Jumat untuk terus berusaha dan berupaya meningkatkan
iman dan takwa kepada Allah swt. Salah satu caranya adalah dengan memaksimalkan
waktu yang Allah berikan kepada kita dengan memperbanyak ibadah. Sebab hanya
takwa yang akan menjadi satu-satunya bekal yang akan kita bawa menuju akhirat.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ
الزَّادِ التَّقْوَى وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الأَلْبَابِ
Artinya,
“Bawalah bekal, karena sesungguhnya sebaik-baik
bekal adalah takwa. Dan bertakwalah kepada-Ku wahai orang-orang yang mempunyai
akal sehat.” (QS Al-Baqarah [2]: 197).
Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah
Saat ini kita berada pertengahan salah satu bulan
yang sangat dimuliakan dalam Islam, yaitu bulan Muharram. Sebagaimana kita tahu
bersama, pada bulan mulia ini, kita dianjurkan untuk benar-benar memanfaatkan
waktu sebaik mungkin, dan mengisinya dengan berbagai macam ketaatan yang
diridai oleh-Nya, seperti ibadah, bersedekah, melakukan kebaikan, tidak
mengganggu orang lain dan semacamnya. Selain itu, bulan ini menjadi bagian dari
empat bulan haram dalam. Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ
عِندَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْراً فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ مِنْهَآ أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ
الْقَيِّمُ فَلاَ تَظْلِمُواْ فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ
Artinya,
“Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah
dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan
langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama
yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu,”
(QS At-Taubah [9]: 36).
Allah menjelaskan kepada kita semua pada ayat di
atas bahwa dalam setahun terdiri dari dua belas bulan, dan terdapat empat bulan
yang diagungkan (arba’atun hurum), yaitu: (1) Dzulqa’dah, (2) Dzulhijjah, (3)
Muharram, dan (4) Rajab. Keempat bulan ini disebut bulan hurum karena memiliki
kelebihan dan kemuliaan yang tidak dimiliki bulan-bulan lain.
Salah satu bentuk dari kemuliaan bulan Muharram
yang tidak dimiliki oleh bulan-bulan lainnya adalah karena bulan ini oleh Nabi
Muhammad disebut sebagai bulan Allah (syahrullah al-muharram), maka tentu saja
sangat mulia di sisi-Nya. Penjelasan ini sebagaimana disampaikan oleh Syekh
Abdul Ghani an-Nabilusi, dalam kitab Fadhailusy Syuhur wal Ayyam, halaman 16,
mengatakan:
وَقَدْ سَمَّى النَّبِيُّ
الْمُحَرَّمَ "شَهْرَ اللهِ"، وَإِضَافَتُهُ اِلىَ اللهِ تَدُلُّ عَلَى
شَرَفِهِ وَفَضْلِهِ، فَاِنَّ الله لَا يُضِيْفُ اِلَى نَفْسِهِ اِلَّا خَوَّاصَ
مَخْلُوْقَاتِهِ
Artinya,
“Sungguh, Nabi telah menyebut Muharram sebagai
“bulan Allah”. Penyandaran bulan ini kepada Allah menunjukkan kemuliaan dan
keutamaannya, karena Allah tidak menyandarkan sesuatu kepada-Nya kecuali
makhluk-makhluk-Nya yang khusus.”
Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah
Maka dari itu, sangat tepat bagi kita semua untuk
mengais keutamaan ibadah di sisa-sisa hari bulan Muharram ini. Karena jika
bulan ini telah dimuliakan oleh Allah, dan disandarkan langsung kepada-Nya,
maka setiap amal ibadah yang dilakukan di dalamnya juga akan bernilai lebih
mulia dan lebih agung di sisi Allah swt. Inilah kesempatan emas yang tidak
seharusnya kita abaikan begitu saja.
Mari kita isi hari-hari yang tersisa ini dengan
berbagai amal kebajikan. Memperbanyak shalat sunnah, membaca Al-Qur’an,
memperbanyak istighfar, membantu sesama, menjaga lisan, dan menahan diri dari
segala bentuk kemaksiatan, membantu tetangga yang sedang mengalami kesulitan
ekonomi, membayar utang orang yang terlilit pinjaman, serta ikut serta dalam
kegiatan-kegiatan sosial yang bermanfaat bagi masyarakat.
Bagi yang mampu, mari ringankan beban
saudara-saudara kita yang terkena musibah, atau yang masih terjerat dampak
ekonomi. Dan bagi yang diberi kelebihan ilmu dan waktu, mari kita juga sebarkan
kebaikan dengan mengajar, memberi nasihat, dan memperkuat ukhuwah di tengah
lingkungan kita.
Selain itu, kemuliaan bulan ini juga dapat kita
lihat perihal bagaimana Allah menjadikan Muharram sebagai awal atau pembuka
dari bulan-bulan lainnya dalam kalender Hijriyah. Bahkan menurut Imam Hasan
Bashri bulan Muharram merupakan paling utamanya bulan setelah bulan Ramadhan.
Pendapat tersebut sebagaimana dikutip oleh Imam Ibnu Rajab al-Baghdadi dalam
kitab Lathaiful Ma’arif, jilid I, halaman 36, yaitu:
عَنِ الْحَسَنِ قَالَ: إِنَّ
اللهَ افْتَتَحَ السَّنَةَ بِشَهْرٍ حَرَامٍ، وَخَتَمَهَا بِشَهْرٍ حَرَامٍ،
فَلَيْسَ شَهْرٌ فِي السَّنَةِ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ أَعْظَمَ عِنْدَ اللهِ
مِنَ الْمُحَرَّمِ
Artinya,
“Dari Hasan Bashri, ia berkata: “Sesungguhnya
Allah memulai tahun dengan bulan haram, dan menutupnya juga dengan bulan haram.
Maka tidak ada bulan dalam setahun setelah bulan Ramadhan yang lebih agung di
sisi Allah daripada bulan Muharram.”
Ma’asyiral Muslimin jamaah Jumat yang dirahmati
Allah
Oleh sebab itu, sebelum khatib menutup khutbah
ini, mari kita bersama-sama mengais keutamaan ibadah di bulan Muharram ini.
Jangan sampai hari-hari terakhirnya berlalu tanpa bekas amal saleh dalam
catatan kita. Jadikan sisa bulan ini sebagai momentum untuk memperbaiki diri,
memperbanyak ibadah, membantu tetangga yang kesulitan, melunasi utang orang
yang terjerat pinjaman, atau terlibat dalam kegiatan sosial masyarakat. Sebab
tidak ada yang tahu, apakah kita akan kembali berjumpa dengan bulan ini di
tahun yang akan datang, ataukah ini adalah Muharram terakhir dalam hidup kita.
Demikian adanya khutbah Jumat, perihal mengais
keutamaan ibadah di sisa bulan muharram. Semoga khutbah ini menjadi pengingat
yang bermanfaat bagi kita semua, dan mendorong hati kita untuk lebih giat dalam
beribadah di bulan yang mulia ini. Amin ya rabbal alamin.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ،
وَنَفَعَنِيْ وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ،
وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ جَمِيْعَ أَعْمَالِنَا إِنَّهُ هُوَ الْحَكِيْمُ
الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ
وَلِلْمُسْلِمِيْنَ فَاسْتَغْفِرُوْهُ اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah II
الْـحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي
أَفَاءَ عَلَيْنَا نِعْمَتَهُ، وَبَصَّرَنَا بِهُدَاهُ، وَجَعَلَ لَنَا فِي
السَّنَةِ الْهِجْرِيَّةِ مَوَاعِظَ وَعِبَرًا، لِنُصْلِحَ بِهَا أَنْفُسَنَا
وَنَرْتَقِيَ بِهَا إِلَىٰ مَرَاتِبِ التَّقْوَىٰ وَالصَّلَاحِ، نَحْمَدُهُ
تَعَالَىٰ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوبُ إِلَيْهِ، وَنَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ
إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ ، وَنَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا
وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، أيــُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا
اللهَ وَافْعَلُوْا اْلخَيْرَ وَاجْتَنِبُوْا عَنِ السَّيِّأتِ
إنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يصَلُّوْنَ عَلى
النَّبِيّ يآأيُّهَا الَّذِيْنَ أمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا
تَسْلِيْمًا فَأجِيْبُوْا اللهَ عِبَادَ اللهِ إلى مَادَعَاكُمْ وَصَلُّوْا
وَسَلِّمُوْا عَلىٰ مَنْ بِهِ اللهُ هَدَاكُمْ . اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ
وَبارِكْ عَلى سَيِّدِنا مُحَمَّدٍ وَعَلى ألِه وَصَحْبهِ أجمَعِين وَعَلَى
التَّابِعِيْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْن وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ
يَاأرْحَمَ الرَّاِحمِيْنَ
اَللّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ
وَاْلمُؤْمِنَاتْ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتْ اَلْأحْيَاِء ِمنْهُمْ
وَاْلأمْوَاتْ، إنَّكَ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتْ. اللّهُمَّ انْصُرْ أُمَّةَ
سَيِّدِناَ مُحَمَّدْ، اَللّهُمَّ أصْلِحْ أُمَّةَ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ،
اَللّهُمَّ ارْحَمْ أُمَّةَ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ، اَللّهُمَّ انْصُرْ مَنْ نَصَرَ
الدِّينْ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْن. وَاجْعَلْ بَلْدَتَنَا
إنْدُوْنِسِيَا هٰذِهِ بَلْدَةً طَيِّبَةً َتجْرِيْ فِيْهَا أحْكَامُكَ وَسُنَّةُ
رَسُوْلِكَ يَاحَيُّ ياٰقَيُّوْمُ ياإلۤهَنَا وإلۤهَ كُلِّ شَيْءٍ هٰذَا حَالُناَ
يَااللهُ لاَيخْفىٰ عَلَيْكَ. اللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْوَبَاءَ
وَالْفِتَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، فِي بِلَادِنَا هٰذِهِ وَفِي
بِلَادِ الْمُسْلِمِينَ. وَاجْعَلْ بَلَدَنَا هٰذَا بَلَدًا آمِنًا مُطْمَئِنًّا،
سَخَّرْتَ لَهُ الْخَيْرَ وَالرَّحْمَةَ وَالْبَرَكَةَ، وَسَائِرَ بِلَادِ
الْمُسْلِمِينَ. رَبَّنَا اغْفِرْلَنَا وَلِإخْوَاِنَنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَ
بِاْلإْيمَانِ وَلَاتَجْعَلْ فى قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِلَّذِيْنَ أمَنُوْا رَبنَّاَ
إنَّكَ رَءُوْفُ الرَّحِيْمِ
عِبَادَ
الله، إِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْ
سَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَىٰ، وَيَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ، فَاذْكُرُوا اللّٰهَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوهُ عَلَىٰ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللّٰهِ أَكْبَرُ، وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ
0 Response to "Khutbah Jum'at: Meraih Keutamaan Ibadah di Sisa bulan Muharram"
Post a Comment